Dunia dan segala sesuatu di dalamnya, bergerak. Bahkan, benda-benda yang terlihat diam seperti jalan raya, gedung bertingkat, rumah Anda pun semuanya bergerak bersama rotasi Bumi, orbit Bumi mengelilingi Matahari, orbit Matahari mengelilingi pusat Galaksi Bimasakti, dan perpindahan tempat galaksi itu relatif terhadap galaksi-galaksi lain. Klasifikasi dan perbandingan berbagai gerak (dinamakan Kinematika) sering kali menantang. Apakah yang sebenarnya Anda ukur dan bagaimanakah Anda melakukan perbandingan? 
    Sebelum kita berupaya mendapatkan suatu jawaban, kita akan mengkaji beberapa karakteristik umum gerak yang dibatasi dalam tiga hal, yaitu:
1. Gerak berlangsung di sepanjang garis lurus saja (dapat berupa garis Vertikal maupun Horizontal, bisa juga garis Miring tetapi garis tersebut harus lurus);
2. Kita akan mempelajari tentang gerak itu sendiri. Apakah benda bersangkutan bertambah cepat, melambat, berhenti, atau berbalik arah; dan jika terjadi perubahan pada gerak bersangkutan, bagaimana keterlibatan waktu di dalam perubahan tersebut?;
3. Benda yang bergerak merupakan sebuah Partikel (benda yang menyerupai titik seperti Elektron), atau sebuah benda yang bergerak seperti sebuah partikel (sedemikian rupa sehingga setiap bagian bergerak dalam arah yang sama dan pada kecepatan yang sama).
 
Picture
Jumlah momentum sesaat sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum sesudah tumbukan, asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem. Secara sistematis dituliskan:

P1 + P2 = P’1 + P’2
m1 . v1 + m2 . v2  = m1 . v’1 + m2 . v’2

 
Picture
 Jika tidak ada energi yang hilang maka Energi mekanik di setiap saatnya adalah tetap. Secara sistematis dituliskan:

Em. awal = Em. akhir
Ep1 +Ek1  = Ep2 +Ek2
m . g . h1 + ½ . m . v1^2  = m . g . h2 + ½ . m . v2^2

 
Picture
Momentum linier p yang didefinisikan oleh: p= mv
  Kita mengetahui bahwa dalam momentum linier bukan hanya gaya F yang bekerja pada sebuah partikel, melainkan juga terdapat total waktu ΔT yang ditempuh oleh partikel tersebut awal hingga akhir terjadinya momentum, maka:
F . ΔT
m . a . (t akhir – t awal)
m . v/t . (t akhir – t awal)
m . v = p

 
Picture
Sebuah benda bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v memiliki energi kinetik yang didefinisikan oleh:
EK = ½ mv^2



Pembuktian Formula Energi Kinetik Translasi:
Usaha yang dilakukan pada benda W = F . S seluruhnya diubah menjadi energy kinetik benda pada keadaan akhir dalam kecepatan awal v0 sama dengan nol.
EK = W atau EK = F . S
Apabila kita tinjau dari persamaan GLBB, maka:
Vt = v0 + a . t = 0 + a . t = a . t
Dimana S adalah jarak total, maka sesuai dengan persamaan GLBB, yaitu:
S = v0 .  t + ½ a . t^2= ½ a . t . t= ½ v . t
Kemudian, sesuai dengan energy kinetic pada keadaan akhir
E­K = F . S, maka:
EK = F . S= m . a . ½ . v . t= ½ m . v . a . tEK = ½ . m . v^2

    PHYSICS

    Fisika didasarkan atas pengukuran. Kita berkenalan dengan Fisika untuk mempelajari bagaimana caranya mengukur besaran-besaran yang terlibat di dalam Fisika seperti Panjang, Waktu, Massa, Suhu, Tekanan, dan Resistansi Listrik.

    Archives

    May 2012
    April 2012
    March 2012

    Categories

    All
    Arus Dan Hambatan
    Bayangan
    Beda Potensial
    Mekanika Klasik
    Mekanika Kuantum